Kamis, 18/03/2010 12:45 WIB
Kategori Usia Muda Berakhir di Umur 35 Tahun
Irna Gustia - detikHealth
img
Ilustrasi (Foto: preset.org)
London, Berapa usia Anda saat ini? Jika sudah 35 tahun, itu artinya Anda sedang menjalani masa-masa terakhir menjadi orang muda. Penelitian terbaru menyebutkan seseorang berhenti menjadi muda di usia 35 tahun dan mulai masuk kategori tua saat usia 58 tahun.
Seperti dilansir Telegraph, Kamis (18/3/2010) orang di atas 35 tahun hingga 58 tahun atau sepanjang rentang 23 tahun dimasukkan dalam kategori usia pertengahan (middle age) atau paruh baya.
Pengkategorian baru ini cukup mengejutkan untuk batas bawah usia paruh baya yang dimulai setelah 35 tahun. Karena selama ini banyak orang masih merasa muda jika usianya belum mencapai 40 tahun.
Sebaliknya untuk mereka yang sudah 55 tahun yang sebelumnya disebut tua kategorinya diperpanjang menjadi 58 tahun. Baru di atas usia 58 tahun seseorang dikategorikan usia lanjut.
Professor Dominic Abrams yang menyurvei 40.000 orang di seluruh Eropa untuk kategori usia paruh baya, mengatakan pelabelan usia ini sangat penting untuk memperlakukan seseorang dengan lebih jelas. Karena 63 persen responden mengaku banyak sekali kasus orang yang diperlakukan terlalu muda atau terlalu tua.
Orang-orang yang masuk usia 50 tahun kadang dianggap gampang sakit dan sering menggigil. Padahal kini banyak bukti orang-orang usia 50 tahun hidup lebih aktif dibanding masa sebelumnya dan mempunyai tubuh yang sehat.
Pengkategorian umur ini berbeda dengan tahun 1980-an yang mengklasifikasikan usia 42 tahun sebagai usia akhir orang muda dan masuk usia tua saat berumur 67 tahun.
Pengkategorian umur ini juga dianggap penting untuk mengklasifikasikan gaya hidup sehat yang pas untuk usia seseorang. Jumlah kalori yang masuk dan keluar sesuai umur hingga seseorang bisa menjalani hidupnya dengan baik bukan dibebani penyakit.(ir/ver)
Source: http://health.detik.com
Senin, 29 Maret 2010
Kamis, 11 Maret 2010
Deteksi Penuaan Lewat Darah, Air Liur, dan Urine
Kompas
Kompas - Rabu, 10 Maret
[Deteksi Penuaan Lewat Darah, Air Liur, dan Urine] Deteksi Penuaan Lewat Darah, Air Liur, dan Urine
JAKARTA, KOMPAS.com — Proses penuaan memang tak bisa dihindari oleh siapa pun. Namun, seiring kemajuan ilmu kedokteran dan teknologi, kini sudah ada disiplin ilmu kedokteran anti-aging yang mengkaji usaha pencegahan terhadap proses penuaan.
Dalam dunia medis, anti-aging bukan sekadar menciptakan kulit wajah menjadi mulus dan tampak muda kembali. Lebih dari itu, disiplin ilmu ini bertujuan membantu hidup manusia lebih lama, sehat, dan bahagia. Dengan demikian, populasi orang tua yang sakit-sakitan akan berkurang.
”Sepanjang tahun, populasi aging selalu meningkat, khusus di Indonesia meningkat 400 persen sejak 1990. Harus ditekan agar tidak menjadi beban bagi generasi selanjutnya,” kata Widya Murni, pakar anti-aging dari Jakarta Anti Aging Center.
Namun, pencegahan penuaan tidak boleh sembarangan dilakukan. Selain itu, Anda jangan mudah terpengaruh oleh iklan-iklan produk anti-aging yang menjanjikan khasiat luar biasa dalam waktu singkat. ”Iklan-iklan hanya menawarkan obat pemoles wajah, bukan untuk mencegah penuaan,” kata Deby Susanti Vinski, Direktur Perfect Beauty Anti-Aging Clinic, Jakarta.
Menurut Deby, produk-produk semacam itu biasanya hanya bekerja pada area tertentu, seperti wajah. Padahal, serangan penuaan terjadi secara menyeluruh dalam satu sistem tubuh. ”Kalau hanya mengandalkan produk kecantikan, kulit wajah tampak muda, tapi fungsi tubuh yang lain belum tentu,” kata Deby.
Selain itu, penggunaan produk kecantikan juga akan merugikan dalam jangka panjang karena banyak produk kecantikan mengandung bahan kimia yang merugikan, misalnya bisa menyebabkan mutasi gen. ”Itu bisa mengubah gen yang sehat menjadi tidak sehat,” ujar Deby.
Sebaliknya, lebih aman apabila Anda mencegah proses penuaan secara klinis. Dalam pengobatan klinis, pasien harus melewati beberapa tahap pemeriksaan di laboratorium. Tujuan pemeriksaan ini melihat kadar hormon yang menjadi indikator muncul tidaknya anti-aging medicine, di antaranya adalah hormon estrogen, progesteron, testosteron, sex hormon binding globulin, cortisol (hormon stres), growth hormone, tiroid, dan pregnenolone.
Proses penuaan terjadi jika kadar hormon-hormon itu berkurang. Hal itu biasanya dialami wanita saat terserang menopouse, sementara pada laki-laki saat andropause. ”Namun, sebelum serangan itu terjadi, uji laboratorium bisa mendeteksinya secara lebih cepat,” kata Widya.
Pemeriksaan laboratorium mencakup pemeriksaan sampel darah pasien. Selain itu, pemeriksaan juga bisa dilakukan melalui tes sampel air ludah (saliva). ”Uji laboratorium akan menganalisis kadar hormon setiap sampel dan hasilnya akan disampaikan kepada pasien,” kata Widya.
Selain itu, masih ada cara lain untuk mengetahui status ”aging” seseorang, yakni dengan bone test density alias deteksi densitas tulang. ”Ini tidak jauh beda dengan cek osteoporosis atau kelainan tulang. Sebenarnya osteoporosis terjadi karena ada hormon yang kurang, terutama DHEA,” ujar Widya.
DHEA merupakan hormon pembentuk estrogen, progesteron, dan testosteron. ”Jadi, apabila hasil tes menunjukkan penurunan hormon DHEA, sudah pasti akan terancam kekurangan hormon estrogen, progesteron, dan testosteron,” kata Widya.
Dari air seni juga bisa diketahui apakah kita sudah mengalami serangan penuaan atau belum. Pemeriksaan ini dilakukan melalui tes urine kuantitatif selama 24 jam. Tujuannya untuk melihat kadar growth hormone. Cuma, pemeriksaan ini kurang praktis. Pasien harus mengumpulkan urine 24 jam, tanpa putus.
Setelah 24 jam, air seni yang terkumpul kemudian dibawa ke laboratorium untuk diperiksa. Namun, karena cara ini agak merepotkan, banyak orang enggan menjalaninya. ”Metodenya memang ribet, harus mengumpulkan urine selama 24 jam,” kata Widya. (Kontan/Adi Wikanto)
Kompas - Rabu, 10 Maret
[Deteksi Penuaan Lewat Darah, Air Liur, dan Urine] Deteksi Penuaan Lewat Darah, Air Liur, dan Urine
JAKARTA, KOMPAS.com — Proses penuaan memang tak bisa dihindari oleh siapa pun. Namun, seiring kemajuan ilmu kedokteran dan teknologi, kini sudah ada disiplin ilmu kedokteran anti-aging yang mengkaji usaha pencegahan terhadap proses penuaan.
Dalam dunia medis, anti-aging bukan sekadar menciptakan kulit wajah menjadi mulus dan tampak muda kembali. Lebih dari itu, disiplin ilmu ini bertujuan membantu hidup manusia lebih lama, sehat, dan bahagia. Dengan demikian, populasi orang tua yang sakit-sakitan akan berkurang.
”Sepanjang tahun, populasi aging selalu meningkat, khusus di Indonesia meningkat 400 persen sejak 1990. Harus ditekan agar tidak menjadi beban bagi generasi selanjutnya,” kata Widya Murni, pakar anti-aging dari Jakarta Anti Aging Center.
Namun, pencegahan penuaan tidak boleh sembarangan dilakukan. Selain itu, Anda jangan mudah terpengaruh oleh iklan-iklan produk anti-aging yang menjanjikan khasiat luar biasa dalam waktu singkat. ”Iklan-iklan hanya menawarkan obat pemoles wajah, bukan untuk mencegah penuaan,” kata Deby Susanti Vinski, Direktur Perfect Beauty Anti-Aging Clinic, Jakarta.
Menurut Deby, produk-produk semacam itu biasanya hanya bekerja pada area tertentu, seperti wajah. Padahal, serangan penuaan terjadi secara menyeluruh dalam satu sistem tubuh. ”Kalau hanya mengandalkan produk kecantikan, kulit wajah tampak muda, tapi fungsi tubuh yang lain belum tentu,” kata Deby.
Selain itu, penggunaan produk kecantikan juga akan merugikan dalam jangka panjang karena banyak produk kecantikan mengandung bahan kimia yang merugikan, misalnya bisa menyebabkan mutasi gen. ”Itu bisa mengubah gen yang sehat menjadi tidak sehat,” ujar Deby.
Sebaliknya, lebih aman apabila Anda mencegah proses penuaan secara klinis. Dalam pengobatan klinis, pasien harus melewati beberapa tahap pemeriksaan di laboratorium. Tujuan pemeriksaan ini melihat kadar hormon yang menjadi indikator muncul tidaknya anti-aging medicine, di antaranya adalah hormon estrogen, progesteron, testosteron, sex hormon binding globulin, cortisol (hormon stres), growth hormone, tiroid, dan pregnenolone.
Proses penuaan terjadi jika kadar hormon-hormon itu berkurang. Hal itu biasanya dialami wanita saat terserang menopouse, sementara pada laki-laki saat andropause. ”Namun, sebelum serangan itu terjadi, uji laboratorium bisa mendeteksinya secara lebih cepat,” kata Widya.
Pemeriksaan laboratorium mencakup pemeriksaan sampel darah pasien. Selain itu, pemeriksaan juga bisa dilakukan melalui tes sampel air ludah (saliva). ”Uji laboratorium akan menganalisis kadar hormon setiap sampel dan hasilnya akan disampaikan kepada pasien,” kata Widya.
Selain itu, masih ada cara lain untuk mengetahui status ”aging” seseorang, yakni dengan bone test density alias deteksi densitas tulang. ”Ini tidak jauh beda dengan cek osteoporosis atau kelainan tulang. Sebenarnya osteoporosis terjadi karena ada hormon yang kurang, terutama DHEA,” ujar Widya.
DHEA merupakan hormon pembentuk estrogen, progesteron, dan testosteron. ”Jadi, apabila hasil tes menunjukkan penurunan hormon DHEA, sudah pasti akan terancam kekurangan hormon estrogen, progesteron, dan testosteron,” kata Widya.
Dari air seni juga bisa diketahui apakah kita sudah mengalami serangan penuaan atau belum. Pemeriksaan ini dilakukan melalui tes urine kuantitatif selama 24 jam. Tujuannya untuk melihat kadar growth hormone. Cuma, pemeriksaan ini kurang praktis. Pasien harus mengumpulkan urine 24 jam, tanpa putus.
Setelah 24 jam, air seni yang terkumpul kemudian dibawa ke laboratorium untuk diperiksa. Namun, karena cara ini agak merepotkan, banyak orang enggan menjalaninya. ”Metodenya memang ribet, harus mengumpulkan urine selama 24 jam,” kata Widya. (Kontan/Adi Wikanto)
7 Kebiasaan Bikin Awet Muda
7 Kebiasaan Bikin Awet Muda
VIVAnews
By Petti Lubis, Lutfi Dwi Puji Astuti - Kamis, 11 Maret
[Kulit sehat] Kulit sehat
VIVAnews - Mulai khawatir dengan penuaan kulit? Jangan diam saja! Seiring bertambahnya usia, kulit akan kehilangan elastisitas, dan mudah terdehidrasi. Akibatnya, kulit menjadi keriput, kering, kusam dan mulai timbul noda-noda hitam.
Namun, untuk menjaga kecantikan kulit, ada rahasianya. Saatnya Anda peduli kesehatan kulit dengan melakukan 7 kebiasaan berikut ini.
Terapi air putih
Air putih merupakan salah satu terapi terbaik untuk kulit. Air putih berkhasiat melembabkan kulit Anda dari dalam sekaligus menjaga kesehatan organ tubuh. Delapan gelas per hari bisa menjaga kulit tetap lembab, namun lebih banyak lebih baik. Agar tidak lupa minum air putih, sediakan air dalam botol cukup besar di dekat Anda selama beraktivitas. Misalnya, jika di kantor, letakkan botol di meja kerja. Atau, jika Anda di rumah, usahakan untuk minum sesering mungkin.
Cukup tidur
Untuk mendapatkan kulit sehat, tidurlah minimal tujuh jam setiap malam. Ketika tidur, tubuh akan memanfaatkan waktu untuk memperbaiki dan meregenerasi sel. Tidak cukup tidur akan menyebabkan kulit Anda terlihat pucat dan lelah. Kurang tidur bisa menyebabkan timbulnya kantong atau lingkaran hitam di bawah mata, dan membuat Anda tampak lebih tua.
Pola makan tepat
Sebuah pola diet yang berisi kebutuhan nutrisi seimbang akan membantu menjaga kulit tampak lebih muda. Menurut Science Daily, makanan tinggi protein, vitamin dan mineral dapat membantu menghambat penuaan dini. Hindari makanan yang mengandung pengawet, junk food, atau minuman bersoda agar kulit selalu kencang dan mulus.
Aerobik 1-2 kali seminggu
Latihan ini bisa meningkatkan aliran darah, yang memungkinkan seluruh tubuh untuk menerima oksigen yang diperlukan untuk fungsi optimal. Aliran darah lancar disertai fungsi organ yang bekerja dengan baik, otomatis berefek baik bagi kesehatan kulit.
Jangan lupa tabir surya
Oleskan pelembab kulit untuk wajah dan daerah lainnya untuk mengunci kelembaban dan mencegah kulit kering. Ketika Anda beraktivitas di luar ruangan, usahakan selalu menggunakan tabir surya. Setidaknya, pilih tabir surya yang mengandung SPF 15 untuk melindungi kulit Anda dari paparan sinar matahari.
Pilih kosmetik tepat
Gunakan produk kecantikan yang sesuai jenis kulit Anda. Dengan begitu, masalah kulit wajah bisa teratasi. Selain itu, pilih lipstik atau pelembab bibir yang bisa melembabkan dan melindungi bibir dari sinar matahari. (ina)
VIVAnews
By Petti Lubis, Lutfi Dwi Puji Astuti - Kamis, 11 Maret
[Kulit sehat] Kulit sehat
VIVAnews - Mulai khawatir dengan penuaan kulit? Jangan diam saja! Seiring bertambahnya usia, kulit akan kehilangan elastisitas, dan mudah terdehidrasi. Akibatnya, kulit menjadi keriput, kering, kusam dan mulai timbul noda-noda hitam.
Namun, untuk menjaga kecantikan kulit, ada rahasianya. Saatnya Anda peduli kesehatan kulit dengan melakukan 7 kebiasaan berikut ini.
Terapi air putih
Air putih merupakan salah satu terapi terbaik untuk kulit. Air putih berkhasiat melembabkan kulit Anda dari dalam sekaligus menjaga kesehatan organ tubuh. Delapan gelas per hari bisa menjaga kulit tetap lembab, namun lebih banyak lebih baik. Agar tidak lupa minum air putih, sediakan air dalam botol cukup besar di dekat Anda selama beraktivitas. Misalnya, jika di kantor, letakkan botol di meja kerja. Atau, jika Anda di rumah, usahakan untuk minum sesering mungkin.
Cukup tidur
Untuk mendapatkan kulit sehat, tidurlah minimal tujuh jam setiap malam. Ketika tidur, tubuh akan memanfaatkan waktu untuk memperbaiki dan meregenerasi sel. Tidak cukup tidur akan menyebabkan kulit Anda terlihat pucat dan lelah. Kurang tidur bisa menyebabkan timbulnya kantong atau lingkaran hitam di bawah mata, dan membuat Anda tampak lebih tua.
Pola makan tepat
Sebuah pola diet yang berisi kebutuhan nutrisi seimbang akan membantu menjaga kulit tampak lebih muda. Menurut Science Daily, makanan tinggi protein, vitamin dan mineral dapat membantu menghambat penuaan dini. Hindari makanan yang mengandung pengawet, junk food, atau minuman bersoda agar kulit selalu kencang dan mulus.
Aerobik 1-2 kali seminggu
Latihan ini bisa meningkatkan aliran darah, yang memungkinkan seluruh tubuh untuk menerima oksigen yang diperlukan untuk fungsi optimal. Aliran darah lancar disertai fungsi organ yang bekerja dengan baik, otomatis berefek baik bagi kesehatan kulit.
Jangan lupa tabir surya
Oleskan pelembab kulit untuk wajah dan daerah lainnya untuk mengunci kelembaban dan mencegah kulit kering. Ketika Anda beraktivitas di luar ruangan, usahakan selalu menggunakan tabir surya. Setidaknya, pilih tabir surya yang mengandung SPF 15 untuk melindungi kulit Anda dari paparan sinar matahari.
Pilih kosmetik tepat
Gunakan produk kecantikan yang sesuai jenis kulit Anda. Dengan begitu, masalah kulit wajah bisa teratasi. Selain itu, pilih lipstik atau pelembab bibir yang bisa melembabkan dan melindungi bibir dari sinar matahari. (ina)
Langganan:
Postingan (Atom)